Youth Camp for Asia's Future (5) - Welcome to Georgeous, Adorable, and Lovely Jeonju Hanok Village!
Day 3&4 : Hello, Jeonju-si!
Aku terbangun di pagi kedua di
Seoul. Masih sejuk, masih indah, masih sepi, menyenangan. Hanya saja, terbesit
perasaan kecewa. Kecewa sama diri sendiri, gegara belum sempet menjelajah Seoul
lebih dalam dan dalam lagi. Apalah daya, waktu dan energi saat selesai practice malam kemarin
sangat terkuras. Karena pagi ini
juga, kami harus move to Jeonju.
Jauh sebelum keberangkatan, aku
sudah mencari-cari di Google tentang eksistensi Jeonju sebagai salah satu kota
warisan budaya di Korea Selatan. Sekilas memang tampak luar biasa, banyak
bangunan-bangunan khas korea, jajan-jajan hingga pusat perbelanjaan pun ada di
sana. Di foto aja udah bagus, apalagi aslinya? Hahaha. Tiada kata “Enggak”
untuk pergi ke Jeonju.
Kami pun berangkat meninggalkan
Hotel Stanford menuju Desa Hanok di Jeonju menggunakan bus. It took around 4
hours to get there. Dalam perjalanan kami sempat mampir ke beberapa tempat
peristirahatan untuk membeli snack. Ya, sekitar 30 menit-an lah.
Dan akhirnyaaaa, sampai juga di
Jeonju!!!!!!!!! Can't stop saying Alhamdulillah and Subhanallah for this God's Beautiful Painting. Adorable! I think you'll love it too, so let's see these pictures i've taken when YCAF 2014 last August. *these photos taken by self cam and heart* :)
Sampai di Jeonju, kami langsung
diarahkan untuk lunch. Kami disajikan sup korea yang menurutku, rasanya kurang
mengena di lidah. Namanya Miso Soup atau dalam bahasa koreanya Den Jang Jiggae. Bayangkan di dalam sup
itu, hanya terdapat kecambah dan kuah saja, lalu dimakan bersama nasi, nori dan
telur mentah.
Apalagi, dihidangkan juga bersama the most important and must eat korean food, Kimchi. *I do really hate Kimchi, bcz my bad experience in eating kimchi in Indonesia. It was not good taste at all.*
Tapi, katanya, kimchi asli korea rasanya enak lho. So, jangan takut buat mencoba ya guys. Jangan ngelihat barang dari bentuknya. Hahahaha jujur banget aku emang orang nya judge the book by its cover, ditambah lagi traumatis makan kimchi, jadinya yaaa begitulah~
Apalagi, dihidangkan juga bersama the most important and must eat korean food, Kimchi. *I do really hate Kimchi, bcz my bad experience in eating kimchi in Indonesia. It was not good taste at all.*
Tapi, katanya, kimchi asli korea rasanya enak lho. So, jangan takut buat mencoba ya guys. Jangan ngelihat barang dari bentuknya. Hahahaha jujur banget aku emang orang nya judge the book by its cover, ditambah lagi traumatis makan kimchi, jadinya yaaa begitulah~
After all, kita dipersilahkan
istirahat beberapa menit untuk menaruh tas di kamar hotel kami. Setelah itu, sedikit
agenda kecil menanti, yakni.. Road Trip Jeonju! Horrrayyy~~
Road trip pertama di Jeonju ku
adalah making korean traditional sweets and tteokpokki. Gonna be great
experience! Cooking in Korea! Yeay!
Hasil Memasak Tteopokki
Setelah acara ini, akhirnya kami diperkenankan jalan-jalan di Desa Hanok ini. Kesempatan yang nggak bakal aku sia-siakan untuk menjelajah dan meng-explore Korea! Oh Jeonju.. Im fallin’ in Love
-Team Mission
Hari kedua di Jeonju, seger
juga ternyata ya. Aku tidur satu kamar dengan sahabat-sahabat dari Cambodia.
Aku selalu mengawali pagi dengan Sholat Subuh. Lalu, teman-teman Cambodia, kayaknya
heran banget sama apa yang aku lakukan. Haha, semacam bertanya-tanya, ngapain
aku sholat?, untuk apa?, kok lama?, harus ya?
Yaa, kadang yang kaya gini ini,
yang ngebikin aku semangat dan proud memperkenalkan Islam kepada mereka.
Setelah mandi, dan memakai baju
‘kebangsaan’, kami bergegas menuju lobby untuk short briefing tentang aktifitas
kami hari itu. Kami lalu dibagi menjadi beberapa team, dan setiap team akan
diberikan misi khusus. Serem gitu ya bilangnya, misi. Padahal, ya semacam game
buat have fun dan jalan-jalan (lagi) di Desa Hanok Jeonju. Hahaha. What a life.
Alhamdulillah.
Komentar
Posting Komentar