Pengalaman dan Tips Seleksi Indonesia Mengajar (2) - Direct Assessment

Bonjour!

Alhamdulillah. Selesai juga tulisan ini. Kali ini, masih lanjutan pengalaman seleksi Indonesia Mengajar. Masih banyak tips-tips yang aku bakal bagi.

So, 26 Januari 2015 lalu, diundang untuk hadir seleksi tahap II Indonesia Mengajar, yaitu Direct Assessment (DA). Pada tahap seleksi kedua ini, terdapat empat lapis seleksi yang cukup melelahkan. Tes-tes yang harus dilalui peserta adalah Personality test, Self Presentation, Focused Group Discussion, Psikotest, Simulasi Mengajar dan Interview.

Kami diminta datang pukul 07.00 WIB dan berkumpul di lokasi yang sudah ditentukan panitia, yakni di Universitas Muhammadiyah, Sidoarjo. Berhubung rumahku jauh dari lokasi tes, maka aku pun menginap di rumah tante yang dekat dengan lokasi tes.

Proses seleksi akan dimulai pukul 08.00. Sembari menunggu kedatangan peserta lainnya, pihak panitia melakukan pengecekan terhadap berkas kami seperti ijazah, transkrip dan lainnya. Selagi menunggu juga, aku pun berkenalan dengan teman-teman yang satu per satu berdatangan.

Padahal ku kira, seleksi DA yang terpusat ini hanya untuk peserta yang berasal dari regional jawa timur, ternyata tidak. Ada yang Bali, dan bahkan ada yang dari Kalimantan. Wow. Jumlahnya sekitar 25, namun beberapa ada yang mengundurkan diri, sehingga tertotal 20 peserta di batch DA kami. Dari tampang dan gesture, ah, ini sudahlah bias dipastikan bahwa mereka pasti orang-orang hebat berprestasi yang kece badai.

Kami pun bercengkrama dan terlibat percakapan hangat nan menyenangkan selama beberapa menit, hingga kemudian tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 08.00. Artinya, kami disuruh masuk ruangan untuk mendapatkan briefing singkat tentang seleksi yang akan kami tempuh hari itu. Ada mas-mbak PM VII juga yang siap mengeksekusi kita di simulasi mengajar, Mas Nieko (lulusan Teknik Industri ITS 2007 yang juga PM VII), Mbak Dyah dan Mas Beny. Saya yakin, semua kakak-kakak ini, amazing.

Oke, then, aku bakalan breakdown satu persatu tahapan tesnya dan pastinya bakal ada beberapa tips-tips supaya kamu bisa melewati tahapan seleksinya dengan baik.

1.      Personality Test
Tahapan ini mirip-mirip psikotest, ada sekitar 90 soal yang harus kamu jawab. Kamu bakal melihat ada dua pilihan di setiap nomor, a dan b. Kamu diminta buat memilih satu diantara dua, yang sekiranya kamu banget. Ngga ada tips-tips khusus sih, just be your self aja. Tes ini dilakukan bersama sama peserta lainnya dalam satu ruang, dan memakan waktu kurang lebih  10-15 menit.

2.      Self Presentation dan Focused Group Discussion (FGD)
Setelah selesai dengan tes personality, kami dibagi menjadi tiga kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5-6 peserta. Setiap kelompok, di waktu yang sama, akan melakukan proses seleksi yang berbeda. Kelompokku, adalah kelompok 3, dimana kami harus melakukan self presentation dan FGD terlebih dahulu.

Aku tergabung dalam tim bersama teman-teman yang super. Arsyad (UB), Ari (Udayana), Ina (UNAIR), dan Hida (UNAIR). Mereka semua punya latar belakang pendidikan yang baik, mereka berprestasi, mereka amazing. Aku sempat minder dibuatnya.

Kami pun berkumpul dalam ruang 5. Kami pun berkenalan lagi, dan terlibat sedikit perbincangan hangat sampai juri pun akhirnya datang. Ada 2 juri, satu dari pihak Indonesia Mengajar, dan satu lagi seorang psikolog. Kami pun diarahkan untuk berposisi melingkar bersama dengan juri, agar presentasi menjadi lebih nyaman.

Test Started. Pada test pertama sebelum FGD dimulai, kami diminta melakukan self presentation selama 7 menit. Bahasa gaulnya, kenalan sama juri. Hehe. Masing-masing peserta harus mengenalkan diri sedetail mungkin, mulai dari mengapa kok ikut IM, aktivitas sehari-hari, riwayat pendidikan, organisasi, prestasi hingga keluarga. Jika perkenalan dirimu kurang dari 7 menit, maka peserta lain dan juri boleh mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar personal kita.

Tips Self Presentation Indonesia Mengajar    
  • Buat poin-poin apa aja yang mau disampaikan pada saat perkenalan diri.
  • Nggak perlu tegang, santai aja, seperti bicara sama teman sendiri.
  • Tunjukkan gesture tubuh yang baik saat perkenalan, jangan umek (baca: ribet) sendiri.
  • Jangan terlihat sebagai orang yang dominan/arogan dengan menonjolkan semua prestasi yang kamu punya, its big no! Be a low profile person.
  • Kalau perlu, latihan di depan kaca, biar intonasi dan poin-poin perkenalan kamu tersampaikan dengan baik.
Bahkan aku-pun, tidak menghabiskan 7 menit semuanya untuk berkenalan. Apa yang kusampaikan dalam 4 menit, kurasa cukup sudah untuk mendeskripsikan bagaimana aku. Aku memberikan space untuk teman-teman dan juri bertanya.

Kemudian, juri dari pihak psikolog menanyakan padaku. “Satria, punya adik?” ujarnya. Kujawab saja kalau aku punya. “Jelaskan bagaimana hubungan kedua kalian? Apakah adikmu pernah bercerita tentang masalah-masalahnya? Lalu bagaimana kamu membantunya untuk menyelesaikan masalah adik kamu?” lanjutnya.

Kemudian aku coba jelaskan pada beliau kalau hubunganku dan adik-adikku baik. Berhubung kedua adikku masih SD, jadi masalah-masalah yang paling sering diceritakan padaku adalah seputar akademik mereka. Aku juga sering membantu adikku mengerjakan PR mereka. Walaupun mereka nakal-nakal, tapi aku sungguh sayang sama kedua adikku J

Kemudian juri kedua menanyakan, “Kalau ada satu benda yang mendeskripsikan siapa kamu, itu apa? Dan kenapa?” tanyanya. Dengan tegas saya menjawab bahwa benda tersebut adalah Pesawat Terbang. Pesawat, sebuah benda yang mampu terbang setinggi dan sejauh mungkin, membawa kita menuju suatu tempat dengan sangat cepat, walaupun beribu resiko celaka sangat mungkin menimpanya. Haha. Ya, begitupun aku, aku sosok yang visioner, selalu punya tujuan hidup dan mimpi-mimpi, berbagai cara kutempuh agar tujuan dan mimpi itu terwujud, entah sejauh apapun resikonya. #ebusyeeeeeeettttttttt

Akhirnya, 7 menit pun selesai. Setelah self presentation selesai, kedua juri pergi meninggalkan ruangan. Kami diminta menunggu 10 menit hingga juri FGD hadir untuk memberikan soal.

Masih dalam posisi melingkar. Juri FGD ada 3 orang. Aku nggak tau pasti mereka ini siapa-siapa. Yang jelas mereka bertiga, berpakaian rapi dan tampak tegas. FGD pun dimulai dengan pembagian soal kepada kami. Kami diminta membaca kasus dalam waktu 25 menit.

Kasus yang dibahas di FGD tidak jauh-jauh dari permasalahan yang mungkin muncul pada saat kita penempatan nanti. Kebetulan saya dapat kasus adanya seorang Guru PNS di sekolah yang jarang masuk mengajar tanpa sebab. Kemudian, pada lembar kasus tersebut juga, terdapat beberapa solusi yang ditawarkan. Kalau nggak salah, ada 7 solusi. Kami pun, diminta memilih prioritas solusi berdasarkan tingkat urgensi. Pastinya, masih pendapat pribadi. Kemudian, pendapat inilah yang akan didiskusikan dan di-integrasi menjadi satu pendapat tim.

Diskusi pun dimulai setelah kamu selesai menganalisa kasus secara pribadi. Diskusi ini akan berlangsung selama 40 menit. Saya pun mengajukan menjadi moderator atau ketua diskusi sedangan Arsyad yang menjadi notulen nya. Diskusi pun berjalan dengan baik, namun lumayan sedikit alot ditengah jalan karena adanya perbedaan pendapat antara kami. Di akhir diskusi, kami harus mengeluarkan 3 prioritas saran terkait kasus yang ada.

Tips FGD Indonesia Mengajar

  • Perbanyak wawasan seputar Indonesia Mengajar, pelajari atau perhatikan kira-kira masalah apa saja yang mungkin muncul saat penempatan di pelosok.
  • Karena pada saat penempatan kamu nggak cuma mengajar, tapi juga mengadvokasi berbagai permasalahan yang ada di desa tersebut, so pengalaman organisasi disini mutlak diperlukan saat proses analisa masalah. Karena dengan aktif berorganisasi, kamu jadi bisa membaca suatu masalah dari banyak sudut pandang.
  • Karena ini FGD, bukan LGD, sehingga sangat wajib adanya moderator dan notulensi. Sebisa mungkin ambillah peran dalam diskusi. Menjadi moderator atau notulen. Tapi, ingat! jangan sembarangan ambil peran ya, karena jika kamu gagal, maka akan fatal.
  •  Jika kamu mengajukan diri menjadi moderator, jadilah moderator yang baik. Kamu boleh ikut berpendapat, tapi tidak untuk menjadi dominan. Justru kamulah yang harus menjembatani pendapat satu dengan yang lain. Moderator yang baik, adalah yang moderator yang terbuka dan mau mendengar pendapat peserta yang lain, kemudian menarik benang merah, dan membuat kesimpulan. Kamulah satu-satunya orang yang membuat diskusi menjadi lebih fokus dan terarah ketika pembicaraan keluar dari konteks. WARNING! Kalau kamu gagal mengakomodir jawaban peserta lain, dan bahkan terlihat dominan, maka sudah dipastikan penilaian kamu akan jatuh di FGD ini.
  • Satu lagi, tetaplah menjadi santai dan calm saat menjadi moderator. Munculkan suasana diskusi yang hangat, nyaman dan akrab layaknya sedang ngobrol dengan sahabat. Ini penting, membantumu berpikir jernih dan tetap fokus.
  • Kalau kamu Notulen, berlakulah sebagai layaknya notulen. Catatlah semua informasi yang ada dalam diskusi. Kamu juga boleh berpendapat. Di akhir, tugasmu adalah membacakan kesimpulan dari hasil diskusi.
  •  Kalau kamu sebagai peserta biasa, usahakan apa yang kamu bicarakan adalah terfokus dan tidak melebar ke permasalahan yang lainnya. Juga jangan menjadi dominan. Orang dominan biasanya sangat kerasa mati-matian mempertahankan pendapatnya, dan secara terang memaksakan kehendak peserta lain untuk mengikuti pendapatnya. Ini sangat tidak baik. Kontrol emosimu pada saat diskusi.
  • Belajarlah menghargai pendapat orang dan melihat masalah dari sudut pandang lain. Kalaupun pendapatmu harus berbeda dengan peserta lainnya. Maka, telaah lagi pendapat anda, pertimbangkan baik-buruknya, breakdown lebih dalam lagi sebelum menyanggah pendapat teman kamu. Kalau memang merasa pendapatmu kuat, sanggahlah dengan alas an-alasan logis tanpa emosi. Namun jika pendapatmu lemah, maka utarakan lah ide-ide baru anda, sembari anda menjelaskan bahwa pendapat anda sebelumnya memang kurang layak karena pertimbangan yang sudah anda buat. Ini bukan berarti mengalah, tapi malah membuatmu tampak menjadi orang yang banyak pemikiran. Ingat, pemikirannya harus tetap tetap dalam koridor permasalahan ya.
  • Tidak mendapat peran bukanlah berarti memperburuk penilaian anda. Tetap berkontribusilah dalam team, berikan ide-ide yang baik dan cemerlang melalui pendapat kamu.
  • Dalam FGD, tidak ada yang benar dan salah. Setiap jawaban memiliki nilai yang sama dan sama pentingnya. Jangan takut untuk berpendapat.
  • Karena, bagian penting yang akan dinilai dalam FGD adalah bagaimana kita mengkomunikasikan pendapat kita dengan peserta lain, bagaimana kita memandang suatu masalah, dan kemudian bagaimana kita bias memberikan solusi yang proper.
3.      Psikotest
Oke, setelah lelahnya diskusi, kami pun langsung menuju ruang Psikotest untuk melakukan tes psikologi. Kami diberi waktu sekitar 20 menit untuk menenangkan pikiran. Dipernyaman lagi dengan telatnya panitia yang memberikan soal. Jadi punya waktu lama untuk rehat sebelum test psikologi yang mungkin akan sangat melelahkan (lagi).

Ekspektasiku tentang psikotest hancur ketika panitia membagikan soal. Ternyata, tesnya hanya tes menggambar. Ya, menggambar. Tes yang biasanya dilakukan terakhir kali pada umumnya. Alhamdulillah, bersyukur deh.

Kami pun diminta menggambar pohon dan manusia. Terserah mau gambar apa. Kali ini tidak ada tips karena  memang tidak ada standart penilaian untuk menggambar. Tiap gambaran memiliki maksud dan gambaran karakter dirimu. So, do it your self. Aku pun menggambar pohon mangga untuk tes gambar pohon, dan juga menggambar ayahku dengan profesi Engineer untuk tes gambar manusia.

Setelah selesai, ternyata masih ada lagi satu tahap psikotest. OMG. Pucing pala berbieee. Hahaha. Nggak disangka-sangka, tahap terakhir dari psikotest ini merupakan analisis dan studi kasus (LAGI).

Oke, soal test nya nggak santai. Ada 5 lembar soal bolak balik. Kami disuruh membaca, menganalisa, dan memecahkan kasus dengan memberikan solusi dan rekomendasi. Dan saat membaca soalnya, hatiku bergumam. “Ini seleksi pengajar muda, atau seleksi Bupati, ya?” Hahahaha!

Bagaimana tidak? Kasus yang diberikan sangatlah makro dan kompleks. Kami diberikan gambaran tentang kondisi suatu kabupaten X yang akan melakukan rekrutmen guru-guru terbaik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten tersebut. Ada tim rekrutmen yang dibentuk dari pemerintah kabupaten. Kemudian, diberikan pula gambaran kondisi geografis desa dan kondisi masyarakat sekitar. Kondisi dari perekrutan dengan berbagai masalah yang ada. Kondisi dari individu-individu tim rekrutmen. Serta proses dan pola rekruitasi. Semuanya diberikan. Kami pun diminta untu bertugas sebagai tim evaluator dari tim rekrutmen itu sendiri. Kami diminta menganalisa masalah yang ada dan memberikan rekomendasi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul dan menghambat proses rekrutmen guru di Kabupaten X. Kami pun diberi waktu hanya 40 menit, dan jujur itu kurang banget.

Cukup mumet. Ngelu. Lumayan pusing juga. Mengingat proses seleksi masih harus go-on, dan masih banyak proses. Haha. But, I just keep doing and make it simple.

Nggak ada tips khusus dalam tes ini. Dua hal yang harus kamu punyai sebagai modal dalam tes ini adalah Kemampuan Organisasi yang baik dan Wawasan yang luas. Kalau kamu punya kedua skill ini, udah dijamin bakal lancer jayaaaaa ngerjain soal-soal ini. Aku pribadi pun, sangat terbantu memecahkan kasus ini lantaran kemampuan organisasi dan diperkuat dengan sedikit wawasan ku tentang kasus yang ada. Mau tau cara memperluas wawasan? Baca Koran! Lihat berita! Buka HP, baca berita! Jangan cuma main social media doing yoo! Hahaha.

Tes ini pun kami akhiri dengan lumayan ngoyoh. Bahkan kelompok kami hampir kehilangan waktu istirahat, lho! Hmm.. tapi kami akhirnya dapat beristirahat, sholat dan makan. Andd group 3 is ready for the next process! Hahaha!

4.      Simulasi Mengajar
Yeay, after had charged  by some awesome food and baverages prepared by IM’s crew, we were heading to this step of DA. Im sure. Totally sure. This part would be unforgettable moment of each participant. Because, you know what? We’re going to be bullied. Wakakakakakkak. So, how’s that going to be? are you so that courious? Here we go.

Dari namanya sudah jelas, kan? Yap, dalam tes ini kami diminta untuk mengajar murid-murid dengan topik yang sudah ditentukan oleh pihak IM sebelumnya. Aku kebetulan mendapatkan mata pelajaran matematika sub-bab bangun ruang dengan tema cita-citaku. Semua materi yang diajarkan adalah tematik, atau sesuai dengan Kurikulum 2013.

Dalam ruang simulasi, akan terdapat assesor yang merupakan pengajar muda sebelumnya. Seperti yang sudah ku mention nama-nama mereka di awal, ada kakak-kakak angkatan PM VII yaitu Mbak Dyah, Mas Nieko dan Mas Beny. 

Masih bersama-sama dengan kelompok 3, disini kami diminta satu persatu melakukan simulasi mengajar di depan kelas sedangkan teman-teman dari kelompok 3 yang lain bertindak sebagai muridnya. Para assesor pun, juga akan menjadi muridnya. Setiap peserta diberi waktu mengajar selama kurang lebih 7 menit.

Sebelum simulasi mengajar dimulai, kami diminta untuk mengisi sebuah form yang menurutku itu sangat asing. Namanya RPP. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran. Wow. Cuma orang-orang dari dunia pendidikanlah yang mungkin paham dengan istilah itu ya. Bagiku, aku sama sekali tidak tahu apa yang harus aku isi dalam form RPP itu. Dalam form RPP, kita disuruh mengisi tujuan, metode, materi, langkah-langkah, dan indikator pembelajaran terhadap siswa. What is that??? Karena ngga seberapa paham, jadinya semua jawabanku itu, aku isi berdasarkan nalar.

Apesnya, aku mendapatkan giliran pertama yang maju untuk melakukan simulasi. Aku pun disuruh menunggu diluar sembari mempersiapkan materi dan bahan ajar. Ternyata, sembari aku bersiap, ternyata di dalam sedang Mereka mempersiapkan skenario pembullyan terhadapku. 

Waktu persiapan berkisar kurang lebih 4-5 menit. Setelah habis waktuku, aku pun masuk dan mengajarkan materi pada murid selayaknya seorang guru mengajar. Aku pun mengucapkan salam, memulai dengan do’a dan semangat untuk hari itu. Betapa kagetnya aku, ternyata mereka semua ber-acting menjadi anak-anak SD, bahkan tingkah mereka pun ikut berubah mirip siswa SD. Termasuk kakak-kakak asesor. OMG. Rada geli liat mereka sebenernya berlaga anak kecil gitu sih -_- 

Disitu kadang saya sedih. Saya mencium adanya ada konsolidasi antara tim asesor dengan teman satu tim yang lainnya. Kok sepertinya, mereka mempersiapkan skenario pembullyan terhadapku. Hahaha.

Ternyata benar. Setelah menit ke 4 pengajaran, tiba-tiba suasana kelas berubah menjadi ricuh! Tiba-tiba ada gempa! WHAT? Gempa dari mana coba???? Tapi, semua murid berlarian kesana kemari sambil minta pertolongan dan perlindungan dari gempa kepada diriku. Aku pun jadi bingung, siswa mana dulu yang harus kuselamatkan? Astaghfirulloh..

Ternyata acting mereka nggak berlangsung lama, sekitar 1 menit, mereka kembali lagi ke kursi lantaran gempa sudah selesai. Aku pun menenangkan mereka dan (pura-pura) mengobati mereka yang luka-luka. Huft.

Proses belajar mengajar pun ku lanjutkan karena materi yang akan kusampaikan hanya tinggal sedikit lagi. Tapi, mereka melakukan pembullyan terhadapku untuk kedua kalinya. Mereka beracting seolah ada gempa lagi beberapa saat setelah aku melanjutkan pengajaran. WHAT? Kalau gini terus kapan selesainyaa??

Akhirnya, hampir 50% waktu simulasi telah habis untuk mengkondisikan murid-murid yang terancam bahaya gempa. Cuma saja, mereka masih memberiku kesempatan untuk menyelesaikan 100% proses mengajar, agar mereka tau teknik dan metode ku mengajar. 

Dari kondisi diatas, aku pun belajar memahami bahwa ketika penempatan nanti sebagai PM, kita akan menemui lingkungan yang 100% jauh berbeda dari apa yang kita temui sehari-hari di kota. Mulai dari alam hingga manusianya akan mungkin berbeda 180 derajat. Kita pun, sebagai PM, yang notabene “nggak cuma ngajar”, haruslah siap menemui segala kemungkinan yang bisa terjadi saat hidup di kota orang. Termasuk adanya tragedi gempa diatas.

Well, simulasi mengajaru pun ku akhiri dengan salam dan mendapat sambutan applause dari semuanya. Alhamdulillah. Tugasku selesai untuk part ini. Pikirku, tinggal ngerjain anak-anak yang lainnya nih. Hihihihi! 

Sekedar share, pada saat temen-temen kelompok 3 lain yang maju, skenario pembullyan dengan cara yang berbeda, tetap berlangsung loh! Ada yang dapat murid anak autis, ada yang mendapat murid tukang pipis, ada yang wali murid tiba-tiba datang lalu mengajak pulang untuk membajak sawah, ada pula murid-murid yang tiba-tiba keluar kelas karena ada penjual ice cream. 

It’s so wonderful and totally unforgettable experiences i got ever. Kita ketawa lepas dan terbahak-bahak yang cuma disini. Mungkin, sesi ini sengaja diadakan untuk menjadi sesi cooling down bagi peserta setelah serangkaian tes yang cukup melelahkan otak seharian.

Tips Simulasi Mengajar Indonesia Mengajar

  • Perhatikan baik-baik materi dan topik yang kamu dapatkan, pelajari baik-baik, kalau perlu cari buku diktat siswa terkait materi dan topik yang kamu dapat. Berhubung adikku punya bukunya, dan topiknya pun pas banget sama bahan ajarku, so i have no difficult on it.
  • Yang bisa menolong kamu pada sesi ini adalah pengalaman berbagi atau mengajar. Pengalaman sekecil apapun seperti mengajarkan pelajaran kuliah pada teman, atau bahkan pengalaman menjadi guru les privat, bisa jadi sangat membantu kamu dalam seleksi ini. 
  • Ingat, target kamu adalah siswa SD, dan itu di pelosok. Jelas mereka memiliki karakter yang berbeda dan kamu haruslah memberikan penanganan yang berbeda untuk mereka. Pengalaman berkontak dengan anak kecil bisa sangat membantu kamu.
  • Jangan panik pada saat muncul permasalahan. Misalnya gempa. Satu hal yang kamu harus pikirkan adalah tentang keselamatan murid kamu. Keselamatanmu haruslah jadi yang nomor 2. Berpikirlah jernih untuk memecahkan masalah tersebut.
  • Banyak baca tentang masalah-masalah pendidikan di desa pelosok ya. Itu bisa menambah wawasan kamu terkait simulasi ini, jadi setidaknya bisa sedikit siap jika masalah aneh-aneh muncul. 
5.      Interview
Dalam tahap interview ini, kamu akan diwawancarai oleh seorang psikolog dari tim rekrutmen Indonesia Mengajar. Kebetulan saya waktu itu diwawancarai oleh ibu Evi. Ibunya cantik, bahasanya baik, nadanya halus, menyenangkan.

Proses Interview berlangsung selama kurang lebih 40 menit. Semua pertanyaan interview adalah tentang personality kamu, keluarga kamu, pengalaman kamu, background kamu, dan tentang 12 essay yang sudah kamu tulis saat pendaftaran online.

Disini kamu akan di crosscheck, beneran nggak tuh pengalaman kamu? Apakah sama, apa yang kamu tulis dan apa yang kamu bicarakan? Semua di check disini. Bahkan kamu tidak bisa merencanakan, karena semuanya mengalir dan nyambung satu sama lain. So, itulah mengapa aku bilang, kejujuran sangat penting disini. Apa yang kamu tulis di essay haruslah sesuai pengalaman pribadi kamu.

Nggak akan serem kok, psikolog tau gimana cara mengorek kepribadian kamu dengan santai dan nyaman. Dan memang benar, dalam proses interview saya, semua berlangsung sangat santai dan akrab.

Tips Interview Indonesia Mengajar
  • Be your self
  • Jujur
  • Jabat tangan sang interviewer dan sebisa mungkin perkenalkan dirimu terlebih dahulu walau tidak dipersilahkan.
  • Posisikan tubuh yang baik saat interview.
  • Jangan grogi, tampak dari gerakan dan goyangan tubuh. Misalnya, gerakan tangan yang terlalu ruwet, dan lirikan mata yang tidak focus menatap inteviewer
  • Ciptakan suasana komunikasi yang akrab, layaknya kamu dan teman, kamu dan keluarga.
  • Jangan kaku, terbukalah.
  • Karena disini juga akan dilihat bagaimana kamu menyikapi masalah, so jawab semua pertanyaan dengan tegas, yakin dan percaya diri, karena keyakinan menunjukkan kuatnya karakter kamu dalam menyikapi masalah.
  • Pada intinya, pertanyaan interview adalah pertanyaan reformulasi dari pertanyaan essay. Supaya kamu bingung, supaya kamu terpengaruh untuk menceritakan pengalaman-pengalaman yang lain, padahal maksud dan tujuan pertanyaannya sama. 

----------------------
Alhamdulillah, semua proses seleksi hari ini kulalui dengan sangat meleleahkan namun juga menyenangkan. Senang, karena aku merasa terhormat bisa terpanggil dalam tahap ini. Senang, karena bisa menjadi bagian baru dari Indonesia Mengajar. Senang, karena bisa bertemu orang-orang hebat seperti kawan-kawan peserta DA dan kakak-kakak panitia. Senang, karena dengan ini, saya jadi bisa berbagi banyak hal untuk anda semua para pembaca blog ini.

Sekitar 2 minggu menunggu, satu persatu kawan-kawan peserta DA mendapatkan email untuk melakukan Tes Kesehatan, tes tahap akhir untuk serangkaian seleksi Pengajar Muda, Indonesia Mengajar. Alhamdulillah, saya pun mendapat email juga di minggu ke 4 atau tepatnya setelah satu bulan penantian.

Saya pun mengikuti tes kesehatan dengan baik. Intinya, persiapkan kesehatan sebaik-baiknya, jangan sampai sakit pada saat hari H.

Setelah kurang lebih 1 minggu menanti, akhirnya diumumkanlah hasil tes kesehatan tersebut dan Alhamdulillah aku lolos!! Senang bukan main tentunya. Namun, di hari yang bersamaan pula, rezeki dari Allah yang lain datang dengan munculnya pengumuan lolosnya aku di Beasiswa Master oleh LPDP. Subhanallahu walhamdulillah. Seketika aku sujud syukur atas rezeki yang Allah beri untukku. Tak henti-hentinya ku mengucap syukur. Walhasil, dengan bantuan sholat istihoroh, akhirnya aku memilih untuk melanjutkan studi S2 ku dengan beasiswa LPDP. Indonesia Mengajar pun dengan sangat lapang dan bijak menerima alasan ku untuk menolak tawaran kontraknya, dan syukurnya Indonesia Mengajar masih membuka peluang untukku jika aku ingin kembali bergabung dengan mereka. Ya, suatu saat, keinginan untuk mengabdi itu pasti akan kulakukan, hanya masalah waktu saja yang membawaku kesana. Bismillah.. :)

Komentar

  1. Thank you so much. It"s help me more.

    BalasHapus
  2. Mantaps jiwa ka. Terimakasih sdh berbagi pengalaman di blog ini. Sy jd tahu tahapan untuk gabung d IM. Sukses terus ya ka^^

    BalasHapus
  3. Luarr biasaa kakak . Trma ksih sdah berbgi pengalaman dgn kami . .Khususnya syaa si .. Hehe
    Jadii sya tahu tahapan2n dlam seleksi IM inii ..
    Semangatt dan suskses sllu kakak ..

    BalasHapus
  4. Thank you so much kak. Krn dgn adanya tulisan ini, sy jadi dapat gambaran tahapan seleksi kedua dan seterusnya yg insyaallah akan sy ikuti nanti. Skli lagi terima kasih

    BalasHapus
  5. Btw kakak kuliah S2 di mana? Hehe

    BalasHapus
  6. Wah keren bgt :'), semoga aku lulus DA tahun ini!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer